BASKET
1. Sejarah Basket
Permainan bola basket diciptakan
oleh Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young
Mens Christian Association (YMCA) Springfield,
Massachusets, Amerika Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang mendorong
terwujudnya cabang olahraga baru ini ialah adanya kenyataan bahwa waktu itu
keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut kian hari kian merosot. Sebab
utamanya adalah rasa bosan dari para anggota dalam mengikuti latihan olahraga
senam yang gerakannya kaku. Di samping itu kebutuhan yang dirasakan pada musim
dingin untuk tetap melakukan olahraga yang menarik semakin mendesak.
Dr. Luther Gullick, pengawas kepala
bagian olahraga pada sekolah tersebut menyadari adanya gejala yang kurang baik
itu dan segera menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith serta memberi tugas
kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang dapat dimainkan
di ruang tertutup pada sore hari. Dalam menyambut tugasnya itu Naismith
menyusun suatu gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni
permainan yang tidak begitu keras, tidak ada unsur menendang, menjegal dan
menarik serta tidak sukar dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari
permainan Football, Baseball, Lacrose dan Sepakbola. Tetapi tidak satupun yang
cocok dengan tuntutannya. Sebab, disamping sulit dipelajari, permainan tersebut
juga masih terlalu keras untuk dimainkan di ruangan tertutup yang berlampu.
Dari hasil percobaan yang dilakukan itu Naismith akhirnya sampai
pada kesimpulan bahwa permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang
bentuknya bulat, tidak menjegal, dan harus menghilangkan gawang sebagai
sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai pengganti menendang dilakukan
gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring bola (dribbling) sebagai puncak
kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain yang sempit dan terletak di atas
para pemain, sehingga dengan obyek sasaran yang demikian pengutamaan tembakan
tidak terletak pada kekuatan seperti yang terjadi pada waktu menendang,
melainkan pada ketepatan menembak.
Semula Naismith akan menggunakan kotak kayu untuk sasaran tembakan
tersebut, tetapi berhubung waktu percobaan dilakukan yang ada hanya keranjang
(basket) buah persik yang kosong, maka akhirnya keranjang itulah dijadikan
sasaran tembakan. Dari perkataan basket ini kemudian permainan baru yang
ditemukan Prof. Dr. James A. Naismith tersebut dinamakan Basketball.
Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith
menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15
Desember 1891.
Beberapa
catatan penting dalam perkembangan bola basket.
1. Tahun 1891 : Prof. Dr. James
A. Naismith menemukan permainan Bola Basket.
2. Tahun 1892 :
Untuk pertama kali Naismith
memperkenalkan permainan Bola Basket kepada
masyarakat ( Amerika ).
3. Tahun
1894 : Prof.
Dr. James A. Naismith dan Dr. Luther Gullick untuk pertama kali mengeluarkan
peraturan permainan resmi.
4. Tahun
1895 : Kata
Basketball secara resmi diterima dan dimasukkan ke dalam perbendaharaan bahasa
Inggris.
5. Tahun
1913 : Untuk pertama kali diadakan Kejuaraan Bola Basket Far
Eastern. Pada kesempatan tersebut regu Phillipina mengalahkan Cina.
6. Tahun
1918 : Tentara pendudukan Amerika dan anggota YMCA memperkenalkan
permainan Bola Basket di banyak negara Eropa.
7. Tahun
1919 : Dalam Olympiade Militer di Joinville, permainan Bola Basket
termasuk salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.
8. Tahun
1932 : Untuk pertama kali diadakan Kongres Bola Basket bertempat
di Jenewa Swiss. Para
peserta yang hadir adalah : Argentina, Cekoslowakia, Yunani, Italia, Portugal,
Rumania dan Swiss. Keputusan penting yang dihasilkan
adalah terbentuknya Federasi Bola Basket Internasional - Federation International
de Basketball (FIBA).
9. Tahun
1933 : Untuk pertama kali diselnggarakan kejuaraan Dunia Bola
Basket Mahasiswa di kota Turin - Italia.
10. Tahun
1935 : Dalam Kongres Komite Olympiade Internasional, Bola Basket
diterima sebagai salah satu nomor pertandingan Olympiade.
11. Tahun
1936 : Untuk pertama kali Bola Basket dipertandingkan dalam
Olympiade Berlin. Dua puluh dua negara ikut serta. Juaranya adalah USA, Kanada
dan Meksiko.
12. Tahun
1939 : Prof. Dr. James A. Naismith meninggal dunia.
2. Perkembangan Basket di Indonesia
Di
tengah-tengah gejolak revolusi bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan yang
telah direbut itu, permainan Bola Basket mulai dikenal oleh sebagian kecil
rakyat Indonesia, khususnya yang berada di kota perjuangan dan pusat
pemerintahan Rakyat Indonesia, Yogyakarta serta kota terdekat Solo. Nampaknya,
ancaman pedang dan dentuman meriam penjajah tidak menjadi penghalang bagi
bangsa Indonesia
untuk melakukan kegiatan olahraga, termasuk permainan Bola Basket. Bahkan dengan
dilakukannya kegiatan-kegiatan olahraga tersebut semangat juang bangsa Indonesia
untuk mempertahankan tanah airnya dari ancaman para penjajah yang menginginkan
kembali berkuasa semakin membaja. Terbukti pada bulan September 1948, di kota Solo diselenggarakan
Pekan Olahraga Nasional (PON) Pertama yang mempertandingkan beberapa cabang
olahraga, diantaranya Bola Basket. Dalam kegiatan tersebut ikut serta beberapa
regu, antara lain : PORO Solo, PORI Yogyakarta dan Akademi Olahraga Sarangan.
Susunan Pengurus PERBASI yang pertama, Tony Wen
menduduki jabatan Ketua serta Wim Latumeten, Sekretaris. Segera setelah
terbentuknya PERBASI, organisasi ini menggabungkan diri dan menjadi anggota KOI
serta FIBA. Namun demikian, dengan terbentuknya PERBASI, tidak berarti bahwa
perjuangan bangsa Indonesia untuk membina dan mengembangkan permainan Bola
Basket di tanah air menjadi ringan. Tantangan yang paling menonjol datang dari
masyarakat Cina din Indonesia yang mendirikan Bon Bola Basket sendiri, dan
tidak mau bergabung dengan PERBASI.
Pada
tahun 1955 PERBASI menyelenggarakan Konferensi Bola Basket di Bandung yang
dihadiri oleh utusan dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan Bandung.
Kongres-kongres PERBASI yang telah
diselenggarakan sejak berdirinya tahun 1951 sampai akhir tahun 1983 sebagai
berikut :
Kongres ke – I : Tahun 1957 di
Semarang Kongres ke – II : Tahun 1959 di Malang Kongres ke – III : Yang
sedianya akan dilangsungkan tahun 1961 di Manado,
dibatalkan. Kongres ke – IV : Tahun 1967 di Jakarta Kongres ke – V : Tahun 1969
di Surabaya Kongres ke – VI : Tahun 1974 di Surabaya Kongres ke – VII : Tahun
1977 di Jakarta (bersamaan dengan PON IX). Kongres ke – VIII : Tahun 1981 di Jakarta
(bersamaan dengan PON X).
Sejak didirikan tahun
1951, PERBASI telah banyak melakukan kegiatan yang sifatnya nasional, regional
dan internaisonal, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam
melaksanakan pembinaan organisasi, PERBASI menganut sistem vertikal berjenjang,
yang dimulai dari tingkat perkumpulan, PERBASI Cabang, Pengurus Daerah PERBASI,
sampai kepada Pengurus Besar PERBASI.
A. PENGERTIAN BASKET
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang
terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling
bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola
basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga
tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola
basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak
menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
B. AWAL
BASKET
Pada awalnya, setiap tim
berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble,sehingga bola hanya dapat
berpindah melalui pass (lemparan).
Permainan Bola Basket
dimainkan oleh dua regu yang berlawanan. Tiap-tiap regu yang melakukan
permainan di lapangan terdiri dari 5 orang, sedangkan pemain pengganti
sebanyak-banyaknya 7 orang, sehingga tiap regu paling banyak terdiri dari 12
orang pemain.
Permainan Bola Basket
dimainkan di atas lapangan keras yang sengaja diadakan untuk itu, baik di
lapangan terbuka maupun di ruangan tertutup. Pada hakekatnya, tiap-tiap regu
mempunyai kesempatan untuk menyerang dan memasukkan bola sebanyak-banyaknya
keranjang sendiri untuk sedapat mungkin tidak kemasukan.
Secara garis besar
permainan Bola Basket dilakukan dengan mempergunakan tiga unsur teknik yang
menjadi pokok permainan, yakni : mengoper dan menangkap bola (pasing and
catching), menggiring bola (dribbling), serta menembak (shooting).
Ketiga unsur teknik tadi
berkembang menjadi berpuluh-puluh teknik lanjutan yang memungkinkan permainan
Bola Basket hidup dan bervariasi. Misalnya, dalam teknik mengoper dan menangkap
bola terdapat beberapa cara seperti : tolakan dada (chest pass), tolakan di
atas kepala (overhead pass), tolakan pantulan (bounce pass), dan lain
sebagainya. Dalam rangkaian teknik ini, dikenal pula sebutan pivot yakni pada
saat memegang bola, salah satu kaki bergerak dan satu kaki lainnya tetap di
lantai seabgai tumpuan.
Teknik
menggiring bola berkaitan erat dengan traveling, yakni gerakan kaki yang
dianggap salah karena melebihi langkah yang ditentukan. Juga double dribble
suatu gerakan tangan yang dilarang karena menggiring bola dengan kedua tangan
atau menggiring bola untuk kedua kalinya setelah bola dikuasai dengan kedua
tangan. Teknik menembak berkaitan erat dengan gerak tipu, lompat, blok dan lain
sebagainya. Begitu banyak teknik permainan yang harus dikuasai oleh seorang
pemain Bola Basket, sehingga sulit untuk diperinci satu-persatu dalam tulisan
ini. Namun demikian, dengan menguasai ketiga unsur teknik pokok tadi serta
beberapa lanjutannya, seseorang sudah dapat melakukan permainan Bola Basket,
walaupun tidak sempurna.
Sejarah peraturan permainan basket
diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan
dasar tersebut adalah sebagai berikut.
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau
kedua tangan.
2. Bola dapat dipukul
ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak
boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak
diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola
tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain
tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola
harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh
lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5. Pemain
tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal
pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan
ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi
berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki
oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk
mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut
bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak
diperbolehkan.
6. Sebuah
kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju),
melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang
disebutkan pada aturan 5.
7. Apabila
salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu
akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya
pelanggaran balik oleh lawan).
8. Gol
terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau
mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain
lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai
sebuah gol.
9. Apabila
bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan
dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan
pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke
dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam
genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka
kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang
dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan
pelanggaran.
10. Wasit
berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah
pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran
berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang
melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit
pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah
keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit
pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol
yang terjadi.
12. Waktu
pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak
yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.
C. PERLENGKAPAN
UTAMA DALAM BASKET
1. LAPANGAN BASKET
NBA
menerapkan 28.65 m x 15.24 m sebagai ukuran standar lapangan basketnya,
sedangkan FIBA menerapkan 28 m x 15 m sebagai ukuran standar lapangan
basketnya. Bentuk lapangan permainan bola basket adalah persegi panjang dengan
ukuran panjang lapangan yaitu 26 meter serta lebar lapangan yaitu 14 meter.
Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket memiliki panjang
jari-jari yaitu 1,80 meter dengan ukuran lebar garis yaitu 0,05 meter. Panjang
garis akhir yang menghubungkah lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan
panjang garis tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.
2. BOLA
BASKET
Terbuat
dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau sintesis.
Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm, serta
beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Bola
tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari
ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140
cm.
3. PAPAN
PANTUL
Papan
pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparant yang
cocok. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm. Dan panjang
papan pantul bagian dalam adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian
dalam adalah 0,45 meter. Sementara jarak papan pantul bagian bawah sampai ke
ring basket adalah 0,30 meter. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai
sampai ke bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari
titik tengah garis akhir lapangan.
4. RING
BASKET
Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm
berwarna jingga. Tinggi ring
305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantaul dengan
jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring.
Panjang jala 40 cm. Jarak tiang penyangga sampai ke
garis akhir adalah 1 meter.
A. TEKNIK DASAR PERMAINAN BASKET
1. Dribbling
( Menggiring bola )
Menggiring
bola adalah cara untuk membawa bola ke segala arah dengan lebih dari satu
langkah asal bola sambil dipantulkan dan merupakan suatu usaha untuk
mengamankan bola dari rampasan lawan sebab dengan demikian ia dapat bergerak
menjauhkan lawan sambil memantulkan bola ke mana ia tuju.
Pelaksanaannya
dapat dikerjakan dengan tangan kanan atau tangan kiri, seperti :
1) Dribble
rendah ( untuk control bola )
2) Dribble
tinggi ( untuk kecepatan )
3) Dribble
lambat
4) Dribble
cepat
2. Passing ( Mengoper bola )
Macam-macam passing /
operan dengan dua tangan :
1) The two hand chest pass : operan
setinggi dada/ tolakan dada
2) The over head pass : operan atas kepala
3) The bounce pass : operan pantulan
4) The under hand pass : operan ayunan
bawah
Macam-macam passing / operan dengan
satu tangan :
1) The side arm pass / the base ball pass
: operan samping
2) The lop pass : operan lambung
3) The back pass : operan gaetan
4) The jump hand pass : operan lompat
Lemparan tolakan dada dengan dua tangan
Lemparan atau operan ini merupakan lemparan yang sangat banyak dilakukan dalam
permainan. Lemparan ini sangat bermanfaat untuk operan jarak pendek dengan
perhitungan demi kecepatan dan kecermatan dan kawan penerima bola tidak dijaga
dengan dekat. Jarak lemparan ini antara 5 sampai 7 meter.
Lemparan samping berguna untuk
operan jarak sedang dan jarak kira-kira antara 8 sampai 20 meter, bisa
dilakukan untuk serangan kilat.
Lemparan di atas kepala dengan dua
tangan merupakan operan yang biasanya digunakan oleh pemain-pemain jangkung,
untuk menggerakkan bola di atas sehingga melampui daya raih lawan. Operan ini juga sangat berguna untuk operan cepat, bila pengoper itu
sebelumnya menerima bola di atas kepala.
Lemparan
bawah dengan dua tangan merupakan lemparan atau operan yang sangat baik dilakukan
untuk operan jarak dekat terutama sekali bila lawan melakukan penjagaan satu
lawan satu.
Lemparan kaitan merupakan operan yang
sebaiknya diajarkan setelah lemparan-lemparan yang lain dikuasai. Operan ini
digunakan untuk dapat melindungi bola dan mengatasi jangkauan lawan terutama
sekali bagi lemparan yang lebih pendek dari panjangnya. Ciri lemparan ini :
bola dilemparkan di samping kanan/kiri, terletak di atas telinga kiri/kanan dan
penerima ada di kiri kanan pelempar.
3. Shooting
( Menembak bola ke ring )
Menembak
adalah sasaran akhir setiap bermain, juga termasuk unsur yang menentukan
kemenangan dalam pertandingan sebab kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola
yang masuk dalam keranjang (basket) setiap serangan selalu berusaha untuk dapat
melakukan tembakan. Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik
operan disamping itu juga tepat tidaknya mekanika gerakan dalam menembak
menentukan baik buruknya tembakan.
Dua macam cara dalam melakukan
shooting atau menembaknya antara lain :
1) One
Hand Shit Shoot ( Tembakan satu tangan )
2) Two
Hand Shit Shoot ( Tembakan dua tangan )
4. Rebound
/ Ribounce ( Merayah bola )
Rebound
adalah suatu istilah dalam permainan bola basket dimana seorang pemain
menangkap atau mendapatkan bola pantul dari papan pantul atau keranjang yang
tidak berhasil masuk yang ditembakkan oleh pemain lain. Pebasket yang melakukan
Rebound kebanyakan adalah yang berada posisi Center
(tengah) dan Power Forward. Karena rebound lebih efektif untuk orang yang
bertubuh lebih tinggi dan yang lebih dekat dengan ring basket.
Teknik merayah bola (rebound) dibagi
menjadi dua yaitu :
1) Defensive
Rebound (merayah bola pada saat bertahan)
Defensive
Rebound terjadi jika pemain mendapatkan bola pantul yang tidak berhasil masuk
yang ditembak oleh pihak lawan. Biasanya Defensive Rebound lebih banyak
dibanding Offensive Rebound dalam suatu pertandingan dikarenakan pebasket itu
lebih dekat dengan ring basket dibanding pihak lawan.
2) Offensive
Rebound (merayah bola pada saat menyerang)
Offensive
Rebound terjadi jika pemain mendapatkan bola pantul yang tidak masuk yang
ditembak oleh teman.
5. Pivot
( Berporos Satu Kaki )
Teknik
ini diperlukan untuk mengatasi peraturan tentang diperkenankannya seorang
pemain yang memegang bola sambil jalan atau lari. Bahkan seorang pemain yang
memegang bola tidak boleh melangkah lebih dari satu langkah tanpa memantulkan
bola. Untuk menghindari bola
dari sergapan lawan maka ia diperbolehkan melakukan pivot. Garakan berporos
(pivot) adalah suatu usaha mengubah arah hadap badan kesegala arah dengan satu
kaki tetap sebagai poros (tumpuan). Kaki poros tidak boleh terangkat atau
tergeser dari tempatnya, sementara kaki yang lain boleh bergerak atau melangkah
kesegala arah, khususnya pada saat memegang bola, sebab dipergunakan agar bola
dapat dijauhkan dari jangkauan lawan.
Pivot dapat
berbentuk antara lain :
1) In
Front Pivot ( front turn )
2) Reverse
Pivot ( reverse turn )
B. PERATURAN DALAM PERMAINAN BASKET
Peraturan Basket
1. Peraturan
3 detik ( three second )
Seorang
pemain tidak boleh berada di garis persyaratan lawan dalam waktu tiga detik (
three second ). Hukumannya : throw in ( lemparan ke dalam ).
2. Peraturan
5 detik ( five second )
Suatu
regu memainkan atau menguasai bola dalam waktu 5 detik ( five second ), tidak
dapat mengover bola, mendribel bola, menshoting bola, karena dijaga ketat oleh
pihak lawan. Terjadinya di
mana saja. Hukumannya : throw in ( lemparan ke dalam ).
3. Peraturan 10 detik ( ten second )
Suatu regu menguasai bola dalam
waktu 10 detik ( ten second ) berada di daerah sendiri. Harus pindah ke daerah lawan. Hukumannya : throw in ( lemparan ke
dalam ).
4. Peraturan
30 detik ( thirty second )
Suatu
regu menguasai bola di daerah lawan dalam waktu 30 detik. Harus segera
menshoting bola. Hukumannya : throw in ( lemparan ke dalam ).
5. Back
Ball ( bola kembali ke lapangan belakang )
Suatu
regu memainkan bola yang berada di depan lapangan lawan, tidak boleh
menyebabkan bola tersebut kembali ke lapangan belakang.
6. Held
Ball ( bola pegang )
Bola
pegang dinyatakan bilamana 2 pemain atau lebih dari regu berlawanan memegang
bola dengan ketat. Maka, harus dilakukan jump ball ( bola lompat ).
7. Personal
Foul
8. Double
Foul
9. Intentional
Foul
10. Multiple
Foul
11. Technical
Foul
12. Travelling
Peraturan – peraturan lain yang ada
dalam permainan basket antara lain :
1. Sistem pertandingan
menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan
disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masih group terdiri dari 4
(empat) tim.
2. Setiap
tim terdiri dari 5 pemain inti yang bermain di lapangan dan max 7 pemain
cadangan.
3. Pergantian
pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
4. Pertandingan tidak
akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
5. Jumlah
pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 5 orang.
6. Apabila di lapangan
terdapat kurang dari 5 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
7. Setiap peserta hanya
diperbolehkan membuat maksimal 4 (empat) personal fouls (pada personal foul ke
5 (lima),
fouled out).
8. Team foul maksimum
adalah 5 (lima).
Setiap foul setelah foul ke 5 (lima),
maka tim lawan berhak mendapatkan 2 (dua) buah free throw.
9. Team foul akan
di-reset pada perpindahan babak, namun, pada saat overtime, team foul tidak
akan di-reset.
10. Waktu pertandingan
untuk penyisihan group adalah 2 X 20 menit kotor, dimana waktu tidak akan
dimatikan pada saat time out dan free throw.
11. Waktu pertandingan
untuk babak semi final adalah 2 x 20 menit semi kotor, dimana waktu akan
dimatikan pada saat time out dan free throw.
12. Waktu pertandingan
untuk babak final adalah 2 x 20 menit bersih, dimana waktu akan dimatikan pada
saat bola mati, time out dan free throw.
13. Waktu istirahat pergantian babak
ditetapkan selama 5 menit.
14. Waktu time out
ditetapkan selama 1 (satu) menit dengan masing-masing tim memperoleh 1 (satu)
kali time out pada setiap babak.
15. Apabila pada akhir
game, kedua tim memperoleh angka yang sama, overtime akan diadakan.
16. Masa
overtime berlangsung selama 1 x 5 menit (bersih).
17. Apabila sampai dengan
akhir waktu dari babak overtime, masih terdapat perolehan angka yang sama, maka
akan dilakukan adu free-throw. Setiap tim diwakili oleh 2 orang dengan
masing-masing orang memiliki 5 kali kesempatan.
18. Kemenangan dalam
pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih
mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner up akan dilihat dari
kualitas angka memasukan pada tiap-tiap pertandingan yang dimainkan.
19. Diluar dari aturan
yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
Ketentuan
bermain dan bertanding :
Seperti
telah diuraikan di atas permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu,
masing-masing terdiri dari 5 orang pemain. Wasit yang memimpin terdiri dari 2 orang yang
senantiasa berganti posisi. Waktu bermain yang resmi 2 x 20 menit bersih, tidak
termasuk masa istirahat 10 menit, time out, dua kali bagi masing-masing regu
tiap babak selama 1 menit, saat pergantian pemain dan atau peluit dibunyikan
wasit karena bola ke luar lapangan atau terjadi pelanggaran / kesalahan seperti
foul dan travelling. Apabila dalam pertandingan resmi (yang dimaksud disini
bukan pertandingan persahabatan) terjadi pengumpulan angka sama, waktu
diperpanjang sekian babak (tiap 5 menit) sampai terjadi perbedaan angka.
Khusus untuk permainan
Mini Basket yang diperuntukkan anak-anak di bawah umur 13 tahun, diberlakukan
peraturan tersendiri yang agak beda, antara lain : bola yang dipergunakan lebih
kecil dan lebih ringan, pemasangan keranjang yang lebih rendah, waktu
pertandingan 4 x 10 menit dengan 3 kali istirahat dan lainnya lagi seperti
dalam hal penggantian pemain.
Peraturan
permainan yang dipergunakan sangat tergantung daripada peraturan PERBASI / FIBA
mana yang berlaku. Misalnya
pada tahun 1984, peraturan permainan yang berlaku adalah Peraturan Permainan
PERBASI/FIBA tahun 1980 – 1984.
Berdasarkan Peraturan Permainan
PERBASI / FIBA tahun 1980 – 1984, alat-alat perlengkapan dan lapangan terdiri
dari :
1. Bola Basket
Terbuat dari karet yang
menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau sintesis. Keliling bola
tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang
dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan
rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung
tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140 cm.
2. Perlengkapan Teknik
Untuk pencatatan waktu diperlukan
sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat waktu dan satu lagi untuk time
out.
Alat
untuk mengukur waktu 30 detik.
Kertas score (Scoring Book) untuk
mencatat/merekam pertandingan.
Isyarat
– scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5,
serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu.
3. Lapangan
Lapangan Permainan
Berbentuk persegi panjang
dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas.
Variasi ukuran diperolehkan dengna menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m
serta menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m.
Papan Pantul
Papan pantul dibuat dari
kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul
berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm.. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan
lantai sampai ke bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya
dari titik tengah garis akhir lapangan.
Keranjang
( ring – basket )
Keranjang
terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi
yang keras dengan garis tengah 45 cm berwarna jingga. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan
dipasang dipermukaan papan pantaul dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri
dari tambah putih digantung pada ring. Panjang jala 40 cm.
E KOBE BRYANT
Kobe Bean Bryant (lahir 23 Agustus 1978;
umur 31 tahun) adalah seorang pemain NBA dan bermain untuk klub Los Angeles
Lakers. Dia memakai kostum bernomor punggung 24 (sejak musim 2006-07) dan
bermain dalam posisi Shooting guard. Kobe pertama kali bermain di NBA pada
kompetisi tahun 1996-1997 dan telah membawa Los Angeles Lakers 3 kali juara
saat bersama dengan pemain berbintang lainnya, Shaquille O'Neal yang sekarang
ini bermain untuk tim Phoenix Suns.
Salah satu prestasi individu terbaiknya adalah mencetak
81 angka saat melawan Toronto Raptors pada tanggal 22 Januari 2006, yang
merupakan jumlah angka kedua terbanyak dalam sejarah NBA yang dicetak dalam
satu game. Di musim ini pula ia mencetak 50 poin ke atas dalam 4 pertandingan
berturut-turut. Ia memiliki rekor sepanjang karirnya yatu membuat poin di atas
50 sebanyak 21 kali.Tetapi rekor itu belum cukup, karena pemain legenda Wilt
Chamberlain dan Michael Jordan lebih banyak mencetak poin di atas 50,
Chamberlain dengan 108 kali dan Jordan 31 kali. Tapi, dalam sejarah NBA, ia
pernah mencetak 81 poin dalam 1 game di mana itu adalah rekor poin terbanyak
kedua setelah Wilt Chamberlain yang bisa mencetak 100 poin dalam 1 game.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar